Senin, 03 November 2014

Pesan dari dalam kubur

Dakwah dalam kubur?, penasaran membaca baliho yang terpampang besar di depan mall. Kusuruh anakku melihat tempat dan tanggalnya. Tanggal 25 Oktober 2014, bertepatan dengan tahun baru Islam. Aha,lokasinyapun tak jauh dari rumah Ayah dan Ibuku di kampung. Boleh juga nie kesana,pikirku.

Hari sabtu pagi aku bersiap-siap berangkat,salah satu tujuanku hari itu adalah mengantar Putriku untuk mengikuti wisuda santri di gedung Ampera Kecamatan Biromaru. Kab Sigi. Ya,kupending hari itu untuk mengantar murid-muridku menghadiri peringatan Tahun Baru Islam di mesjid Raya Palu. Padahal hari itu dirangkaikan dengan penerimaan hadiah lomba ceramah. Putriku salah satu pemenangnya.


Rangkaian acara wisuda dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00. Yes, Anakku mendapat nilai A di ijazahnya. Selesai mengikuti acara akupun meluncur ke tempat Ayah Ibuku. Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam sampailah aku disana. Kutanya pada mereka,ternyata dakwah tersebut baru akan dimulai pukul 14.00,masih ada waktu istrahat sedikit.
Pukul 14.00 aku beranjak menuju pesantren Kabeloa di desa Pewunu,jaraknya kurang lebih 1km dari rumah Ayah Ibuku.Pesantren tersebut didirikan oleh Almarhum Ustad Zakir. Beliau telah meninggal setahun yang lalu. Ternyata sudah banyak orang memenuhi halaman tersebut, akupun tidak tau maksud mereka sebenarnya,mau mendengar dakwah atau cuma mau liat atraksinya.

Sebelum melakukan dakwah,ustad tersebut memperkenalkan diri. Ya namanya Ustad Gus Nuh.Dia berasal dari Banten.Menurutnya bukan baru sekali ini dia melakukan dakwah dalam kubur,dia sudah berkeliling Indonesia bahkan katanya sudah ke luar negri. Kamipun melantunkan salawat salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Ada getaran yang lain saat itu kurasakan. Sungguh dahsyat kekuatan dzikir jika di ucapkan dengan penuh khusyu.
Pukul 13.10 sambil melantunkan dzikir dan menyebutkan asma Allah serta membacakan doa Alfatihah Ustad Gus Nuh pun dikafani layaknya orang meninggal,kemudian dimasukan ke dalam keranda dan dibawa berkeliling diseputaran halaman pesantren tersebut. Layaknya mayat Ustad Gus Nuh pun di kubur, ditaburi bunga dan diazani. Merinding juga melihatnya,terbayang bagaimana sesak dan gelapnya di alam kubur.

Setelah selesai prosesi demi prosesi layaknya orang meninggal, mulailah ustad Gus Nuh dengan dakwahnya,melalui mikrofon yang sengaja dimasukan ke dalam liang lahat. Berbeda memang dengan ceramah ceramah agama lainnya. Kulihat semua jamah yang hadir pada saat itu menunduk,meresapi semua kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh Ustad tersebut. Beberapa orang kulihat ada yang meneteskan airmata, bahkan ada yang nyaris pingsan.  Ada beberapa hal yang disampaikan oleh beliau yang kugaris bawahi.

1        Hati hati dengan thaharahmu yang tidak sempurna.
2       Tegakkan sholat.
3       Basahi lisanmu dengan shalawat.
4       Muliakan orang tuamu.
5       Berbuat baik kepada sesama.
6       Bersedekah

Tujuanku awalnya lebih kepada bagaimana atraksi yang dilakukan oleh ustad tersebut. Ternyata ada berkah lain dibalik semua itu. Semoga Allah membuka pintu rahmatnya bagi kita semua di tahun baru Islam ini 1436 Hijriyah ini. Amin ya Rabbal Alamin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar